Resep dari Gus Muwafiq Agar Menjadi Santri Sakti Masa Kini

 
Resep dari Gus Muwafiq Agar Menjadi Santri Sakti Masa Kini

LADUNI.ID, Jakarta - Menjadi santri jangan tanggung, setengah-setengah, harus tuntas. Kalau bisa tuntas, maka bisa sakti. Karena sejatinya santri itu memang sakti. Dibenturkan berbagai macam kondisi, santri tetap bisa tegak berdiri. Itulah yang sudah dibangun para wali yang ilmunya terus meresap dalam proses belajar di berbagai pesantren di Indonesia.

Itulah yang ditegaskan oleh KH Ahmad Muwafiq, salah satu A’wan Syuriah PWNU DIY. Beliau juga menegaskan bahwa menjadi santri melalui beragam tahapan. Pada tahap awal, santri itu adaptasi, karena datang ke pesantren itu dikirim orang tuanya. Tidak sedikit yang awal di pesantren dilalui penuh tangisan. Itu wajar, dan sangat biasa. Tahap selanjutnya itu terpaksa, karena santri dipaksa untuk ikut ngaji, jama’ah, sholat malam, puasa, dan beragam kegiatan pesantren lainnya. Banyak tahap ini yang protes, tidak kerasan, dan lainnya. Itu wajar dan biasa.

Sementara pada tahap selanjutnya ketika santri sudah merasa nyaman dan ridho dengan apapun yang diperintahkan kiai. Dalam tahap ini, santri merasakan nikmat apapun yang terjadi di pesantren. Kena penyakit gudiken saja merasa tambah berkah. Itulah santri, makanya mereka begitu sakti dalam hidupnya.

“Selain itu, kunci utama santri jadi sakti ya karena dua hal. Pertama, aspek simbolisasi. Kedua, aspek ideologisasi. Pada aspek simbol, para kiai sepuh menegaskan bahwa santri itu ya jangan sampai lepas peci, baju, dan sarung. Ketiganya itu ruh keseharian santri dan menjadi baju kebesaran. Itu kesaktian, selama dipakai, akan selalu membuat santri makin sakti, lahir maupun batin,” tegas Gus Muwafiq, pada 1 Februari 2018 lalu.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN