Kasidah Burdah dan Kesehatan Mental

 
Kasidah Burdah dan Kesehatan Mental
Sumber Gambar: dutaislam.co

LADUNI.ID, Jakarta - Para santri pasti tahu tentang Kasidah Burdah karya besar Imam Al-Bushiri bukan? Sedikit mengenal tentang Imam Bushiri sebagai penghormatan kita kepada beliau. Beliau lahir di Maroko (610-695H/1213-1296 M) besar dan wafat di Mesir. Beliau adalah murid Imam Asy-Syadzili. Kasidah Burdah diciptakan oleh beliau dalam keadaan sakit. Beliau membuat syair-syair pujian kepada baginda Nabi Muhammad Saw sebagai rasa cinta dan pengharapan mendapatkan syafaat Nabi saw. 

Hanya sekelumit saja yang bisa saya tuliskan tentang beliau. Karena masih sedikitnya pengetahuan saya tentang beliau. Saya takut keliru menyampaikan. Sementara kapasitas ilmu saya tidak luas. Saya menuliskan ini karena kemarin Abah Hilmy Muhammad memberi tahu saya bahwa beliau mengkaji kitab Kasidah Burdah pada bulan Ramadan ini, dan malam kemarin (hari ke 20 Ramadan malam 21) sudah khataman. Kemudian saya ingin menulis tentang Kasidah Burdah. 

Kembali membahas tentang Kasidah Burdah karangan Imam Al-Bushiri. Kasidah ini sering dilantunkan di pondok pesantren NU dan jamaah Nahdiyin terutama pada perayaan Maulid Nabi saw. Penggalan lirik yang sangat masyhur dan sering dibaca para santri ketika menutup kegiatan madrasah ataupun setelah salat berjamaah yaitu "Ya rabbi bil musthafa balligh maqashidana waghfirlana maa madha ya waasi’al karami"

Menurut sebuah jurnal penelitian yang ditulis oleh mahasiswa UIN Semarang, Kasidah Burdah selain sebagai karya sastra dari ulama besar dan liriknya sangat indah karena berisi pujian kepada Nabi saw. Kasidah Burdah juga bisa menjadi alternatif dalam menumbuhkan kesehatan mental. Menurut penelitian tersebut fungsi spiritual dari Kasidah Burdah yaitu mengobati penyakit rohaniah, penyakit jasmaniah, dan sebagai penolak bala. 

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN