Nasihat Mbah Maimoen agar Menghidupkan Malam Hari Raya

 
Nasihat Mbah Maimoen agar Menghidupkan Malam Hari Raya
Sumber Gambar: Istimewa, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Gegap gempita dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha jangan sampai melalaikan satu momen yang sangat berharga. Momen ini ada di dalam kedua malam Hari Raya. Karena itu, perlu diperhatikan dengan sungguh-sungguh agar bergegas menghidupkan malam Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha dengan amal sholeh.

KH. Maimoen Zubair, yang akrab di mata para santri dan masyarakat umum dengan panggilan "Mbah Moen," pernah satu kali memberi nasihat, yang banyak diriwayatkan dan dicatat oleh santri-santrinya. Beliau bertutur dalam Bahasa Jawa begini:

"Sak makendut-makendute santri ojo nganti ora ngurip-urip malem riyoyo loro, paling gak sholat sunnah ba'diyah isya’ rong roka'at, ditambah sholat witir sak roka'at, supoyo atine ora mati ing dalem dino akeh ati podo mati."

"Senakal-nakalnya santri, jangan sampai tidak menghidupkan dua malam Hari Raya (Idul Fitri dan Idul Adha) dengan melaksanakan shalat sunnah minimal dua rakaat setelah Isya dan satu rakaat Witir, agar hati tidak mati pada saat hati banyak yang mati."

Pesan ini sebagaimana yang disampaikan juga oleh guru beliau, yakni Mbah Kiyai Abdul Karim, Lirboyo atau yang lebih dikenal dengan panggilan “Mbah Manab”. Tentu saja ini benar adanya, sebab Mbah Moen adalah salah satu santri senior Mbah Manab, Lirboyo.

Ada yang menarik dari pesan Mbah Moen di atas. Beliau mengatakan dalam Bahasa Jawa; "

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN