Dunia Baru Bahtsul Masail Online Sesuai Prediksi KH Tholhah Hasan
LADUNI.ID, Jakarta - 2007, PWNU baru saja menyelesaikan Konferensi Wilayah di Genggong, Probolinggo. Perhelatan Bahtsul Masail (seperti komisi Fatwa di MUI) perdana dilangsungkan di PP Al-Munawariyah, Malang.
Saat bersamaan, Prof. Mohammad Nuh menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika di masa Presiden SBY. Maka di arena Bahtsul Masail tersebut dilakukan telecomference 3 tempat yang berjauhan. Jakarta dan Malang dua tempat, Pondok Al-Mun (biasa disebut begitu) dan UNISMA yang menghadirkan KH. Prof. Tholhah Hasan, Menteri Agama di zaman Gus Dur dan Wakil Rais Am 2005-2010.
Moderator saat itu adalah Dr. Agus Zainal Arifin yang baru saja menyelesaikan program doktoralnya di Jepang. Setelah sambutan Tuan Rumah, Alm KH Maftuh dan dilanjutkan oleh Bapak Menteri, terakhir giliran KH Prof. Tholhah Hasan.
Dengan suara datar yang tidak berapi-api, Yai Tholhah dawuh: "Kalau kita hari ini bisa melakukan telecomference bukan tidak mungkin suatu saat Bahtsul Masail bisa dilakukan dengan cara telecomference pula. Tidak repot-repot menghadirkan para kyai yang jauh-jauh".
Bagi saya yang baru sedikit tahu tentang telecomference rasanya masih mustahil dalam waktu cepat bisa terlaksana. Masalahnya pada soal biaya di masing-masing tempat. Sebab untuk telecomference memerlukan biaya tidak sedikit. Masih perlu komputer, televisi, handycam, beraneka ragam kabel, instalasi, amplifier dan sebagainya.
Ternyata saat ini kemustahilan itu sudah terjawab. Diantara hikmah dari wabah Corona ini adalah banyaknya para kyai pesantren yang ngaji secara online, hampir tiap jam ada. Baik di YouTube, Instragram, FB, Zoom dan sebagainya.
Memuat Komentar ...