Mengenal Syekh Sayyid Faqih Ibrahim, Pendiri Pesantren Pertama di Majalengka
LADUNI.ID, Jakarta - Sepeninggal Ratu Parung, pada tahun 1550 M Talaga dipimpin oleh Arya Kikis (Sunan Wanaperih), putra kedua Ratu Parung. Arya Kikis adalah seorang narpati dan pendakwah Islam yang handal. Ia mewarisi ilmu-ilmu kanuragan dan keislaman dari Sunan Gunung Jati.
Makin banyaknya penganut agama Islam di Talaga , membuat sang Prabhu Arya Kikis, berfikir keras untuk mendirikan sebuah padepokan Islam (pesantren) sebagai tempat pengajaran ilmu ilmu keagamaan,
Maka didatangkanlah seorang ahli agama Islam dari Pamijahan Tasikmalaya, beliau bernama Syekh Faqih Ibrahim. Putra Waliyulloh Syekh Abdul Muhyi Pamijahan.
Awal mulanya Syekh Faqih Ibrahim mendirikan sebuah pesantren di daerah Cipager, Kecamatan Banjaran Kab Majalengka (sekarang), dan beliau Mengajarkan ilmu ilmu agama Islam kepada anggota keluarga Keraton Wanaperih Talaga, hingga masyarakat sekitar Wanaperih pun mulai berdatangan untuk mempelajari ilmu agama.
Di awal berdirinya Pesantren , para santri beliau mulai belajar sehabis sholat maghrib sampai sehabis sholat isya. Kemudian para murid beliau inilah sering disebut dengan istilah “Santri Kalong”.
Semakin hari semakin bertambah banyak para santri yang hendak memperdalam ilmu Agama Islam kepada Syekh Fakih Ibrahim, tidak hanya orang orang dari Talaga saja, melainkan mereka berdatangan juga dari berbagai daerah di pulau jawa,
Syekh Faqih Ibrahim, mengajarkan ilmu tauhid, fikih tajwid kepada para santrinya, selain itu untuk menambah minat masyarakat terhadap ilmu ke Islaman, Beliau juga mengajarkan ilmu seni membaca Alquran (tilawah) , seni gemyung dan syair syair dan pantun pantun bertemakan islam (nadzhom) salah satu nadzhom yang hingga kini masih sering dikumandangkan di tiap mushola di talaga adalah sebagai berikut :
Memuat Komentar ...