Imam As-Suyuthi Saat Usia 22 Tahun Sudah Menulis Tafsir Selama 40 Hari

 
Imam As-Suyuthi Saat Usia 22 Tahun Sudah Menulis Tafsir Selama 40 Hari

LADUNI.ID, Jakarta - Masa muda adalah masa yang sangat istimewa. Masa yang bila tidak dipergunakan dengan baik, maka akan timbul kerugian yang sangat. Nabi mengingatkan hal itu.

اغتنم خمسا قبل خمس….شبابك قبل هرمك

Al-Qur’an mengibaratkan pemuda dengan kata “Al-Fata”. Seperti:

وإذ قال موسى لفتاه

Yang dimaksud adalah Nabi Yusya’ murid Nabi Musa.

قالوا سمعنا فتى

Untuk menggambarkan Nabi Ibrohim.

إذ أوى الفتية إلى الكهف

Untuk menunjukkan Ashabul Kahfi.

Diantara pemuda yang mempunyai karya besar adalah Imam Suyuthi.

Tafsir Jalalain disusun oleh dua orang, yaitu:

  1. Syaikh Jalaluddin Muhammad bin Ahmad Al-Mahalli.
  2. Syaikh Jalaluddin Abdurrahman bin Abu Bakar Al-Suyuthi.

Imam Al-Mahalli memulainya dengan membahas surat Al-Fatihah, kemudian dilanjutkan dengan menulis tafsir surat Al-Kahfi sampai surat Al-Naas.

Imam Al-Mahalli meninggal, kemudian tafsir tersebut disempurnakan oleh Imam Al-Suyuthi dengan menafsirkan surat Al-Baqarah sampai surat Al-Isro’.

Tafsir Jalalain ini adalah salah satu kitab tafsir paling terkenal dan tersebar di berbagai penjuru dunia.

Keistimewaan berupa ringkasnya lafadz disertai dengan terkandungnya berbagai ilmu bahasa Arab, Qiraat, Nashih Manshuh, Asbabun Nuzul, Makna dan arti kalimat-kalimat dalam Al-Qur’an menjadikan tafsir ini diperuntukkan untuk orang-orang yang sudah memiliki ilmu yang dalam, bukan untuk para pemula.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN