New Normal Bukan Normal
LADUNI.ID, Jakarta - New normal ialah hal baru yang ramai di perbincangkan saat ini setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di longgarkan, dengan adanya new normal beberapa sarana dan ruang publik seperti perkantoran, sekolah, tempat ibadah dan lain sebagainya akan di buka kembali.
Agar masyarakat dapat beradaptasi pada keadaan Covid-19, meskipun keberadaannya masih ada di sekitar kita, sehingga membuat kita harus tetap waspada, bukan malah membuat kita bereuforia, dengan alasan setelah kurang lebih tiga bulan beraktifitas di rumah, membuat beberapa orang melampiaskan kejenuhannya dengan ke mall, berlibur ke pantai dan mengadakan perkumpulan setelah diberlakukan new normal
Padahal juru bicara pemerintah khusus penanganan Covid-19 Bapak Achmad Yurianto menyebut bahwa penerapan new normal tidak seharusnya disikapi dengan euforia.
Sebab, diberlakukannya new normal bukan berarti masyarakat bebas seperti sesebelum adanya pandemi Covid-19.
Tidak menjadi suatu euforia baru bahwa kenormalan ini seakan-akan membebaskan kita untuk kembali beraktifitas seperti sebelum kejadian Covid-19 kata Yuri, di Graha BNPB, Jakarta Timur, Minggu (31/05/2020).
Bereuforia di tengah pandemi bukanlah hal yang bijak dilakukan, karena new normal bukanlah normal yang sesungguhnya, di mana semua aktifitas yang kita lakukan sebelum pandemi, dapat kita lakukan kembali disaat Covid-19 masih ada. Seolah-olah pandemi ini sudah berakhir.
Memuat Komentar ...