Jendela Tafsir Dunia Karya Kyai Muda NU

 
Jendela Tafsir Dunia Karya Kyai Muda NU

LADUNI.ID, Jakarta - Di awal sambutan mewakili Pengurus Aswaja NU Center Jatim saya menyampaikan riwayat hadis tentang sifat-sifat Al-Qur'an:

ﻭَﻻَ ﻳَﺸْﺒَﻊُ ﻣِﻨْﻪُ اﻟﻌُﻠَﻤَﺎءُ، ﻭَﻻَ ﻳَﺨْﻠَﻖُ ﻋَﻠَﻰ ﻛﺜﺮﺓ اﻟﺮَّﺩِّ، ﻭَﻻَ ﺗَﻨْﻘَﻀِﻲ ﻋَﺠَﺎﺋِﺒُﻪُ

Para ulama tidak pernah kenyang dari Al Qur'an. Al Qur'an tidak akan pernah rusak karena banyaknya penolakan. Dan keajaiban Al Qur'an tidak akan pernah habis (HR Tirmidzi no 2906).

Ketika KH Dr. M Afifudin Dimyathi menyampaikan di dalam kitabnya Jam' Al-'Abir fi Kutub At Tafsir hanya mencantumkan 444 kitab Tafsir sejak masa awal hingga saat ini sempat terlintas di pikiran saya: "Kok sedikit sekali?"

Gus Awis -panggilan familiarnya- menjelaskan bahwa sebenarnya kitab-kitab Tafsir yang tidak beliau cantumkan jauh lebih banyak. Hal ini dikarenakan kitab-kitab Tafsir yang mudah diakses oleh beliau. Selain itu beliau mendahulukan faktor metodologi tafsirnya. Sehingga jika disampaikan keseluruhan beserta contoh-contohnya maka tidak cukup 1000 lembar untuk merangkum semua jenis kitab tafsir tersebut.

Beliau mencotohkan kadang ada satu ulama yang memiliki banyak tafsir, diantaranya Syekh Al-Wahidi, memiliki 3 jenis karya Tafsir, yaitu Wajiz, Wasith, Basith. Ada lagi yang sampai memiliki 4 karya Tafsir yang berbeda-beda, yakni Al-Hafidz Jalaluddin As-Suyuthi,

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN