Senjakala Narasi Besar dan Munculnya Local Genius

 
Senjakala Narasi Besar dan Munculnya Local Genius

LADUNI.ID, Jakarta - Melihat fenomena yang muncul di dunia akhir-akhir ini menandakan sedang terjadi senjakala narasi-narasi besar yang bisa meruntuhkan kekuatan besar dunia. Idealitas konsep humanisme liberal yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebebasan manusia, kesetaraan, anti diskriminasi kini seolah hilang disapu badai sektarian dan gerakan intoleran. Demokrasi, HAM dan toleransi seolah ambyar seiring dengan datangnya gelombang kerusuhan, anarki dan kemarahan. Bahkan negara super power Amerika Serikat yang dikenal sebagai kampium demokrasi dan polisi dunia, seolah tidak berdaya menghadapi gelombang aksi massa dengan isu rasial.

Di belahan dunia lain, klaim-klaim modernisme sebagai solusi segala persoalan hidup juga mengalami deklinasi. Sains dan teknologi, sebagai anak kandung modernisme, yang selama ini diklaim sebagai sarana menciptakan kesejahteraan, kemakmuran dan kehidupan yang serba mudah dan nikmat ternyata menimbulkan arus balik yang mengancam kehidupan manusia, seperti terlihat pada munculnya krisis lingkungan karena eksploitasi alam, krisis kemanusiaan (alienasi, depresi, trafficking dan sebagainya).

Selain itu, propaganda kemajuan sains dan teknologi yang bisa menjadi alat pelindung diri bagi manusia ternyata lumpuh menghadapi serangan mahluk halus yang tidak kasat mata, yaitu virus Covid-19. Kecanggihan senjata militer yang bisa menghancurkan dunia, kecanggihan sains dan teknologi kesehatan yang konon mampu mendeteksi penyakit sampai ke akar-akarnya kelihatan tidak berdaya menghadapi penyebaran wabah virus Corona. Bahkan para ahli virus yang sudah hampir 70 tahun melakukan penelitian terhadap virus Corona tampak kedodoran membendung pandemi Covid-19. Hal ini tampak jelas pada sikap negara-negara maju di Eropa dan Amerika yang gagap dan aburadul menangani para pasien Covid-19.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN