Kisah Ketawadhuan Abah Guru Sekumpul kepada Guru-Gurunya
LADUNI.ID, Jakarta - Berjejerlah guru-guru Pesantren Darussalam duduk di acara tersebut menunggu acara dilaksanakan. Waktu pun berjalan dan tibalah saat yang dinanti-nantikan, seseorang yang telah ditunggu dan yang akan memimpin acara haul tersebut tiba ditempat acara.
Beliau adalah KH Zaini Abdul Ghoni, yang biasa disapa Abah Guru Sekumpul, Martapura, yang juga dikenal dengan keluhuran budi pekertinya. Abah Guru Sekumpul adalah ulama’ kebanggaan yang dimiliki warga Kalimantan saat itu.
Abah Guru pun memasuki tempat yang sudah disiapkan oleh panitia untuk meminpin acara haul Guru Kasyful Anwar, salah satu pemimpin Pesantren Darussalam yang telah melahirkan ribuan ulama ahlusunnah wal jamaah yang tersebar di segala penjuru nusantara.
Kehadiran Abah Guru Sekumpul tidak dilewatkan untuk mengambil keberkahan oleh jama’ah dan para guru Pesantren Darussalam agar dapat mencium tangan Guru Sekumpul: mengambil berkah dan barokah kepada Abah Guru Sekumpul.
Ketika memasuki ruang utama haul, Abah Guru Sekumpul melihat salah satu guru beliau, yakni Abah Guru Salman Yusuf yang duduk di salah satu deretan guru Darussalam. Seketika itu juga, Abah Guru Sekumpul langsung menghampiri guru beliau dan tidak menghiraukan sebagian guru Darussalam yang belum sempat mencium tangannya.
Abah Guru Sekumpul pun langsung menghampiri dan mencium tangan Guru Salman Yusuf bolak balik sambil beliau berkata, “Guru, ulun mohon ampun dan maaf, doakan ulun lah”.
Memuat Komentar ...