Ustadz Ma’ruf Khozin: Siapa Burung Qatha?
LADUNI.ID, Jakarta - Banyak yang tidak percaya kalau saya dulunya kurus, tinggi, hitam, kumisan. Pokoknya gak karuan lah.
Sampai saya dikaitkan dengan sesosok makhluk yang terdapat dalam Syair Arab dalam Bab Isim Maushul:
بَكَيْتُ على سِرْبِ الْقَطَا إذْ مَرَرْنَ بِي • فَقُلْـتُ وَمِثْلِي بِالْبُكَــاءِ جَدِيـْـرُ
Aku menangis saat berjumpa dengan rombongan burung-burung Qatha. Sambil menangis ingin kukatakan:
أَسِرْبَ الْقَطَا هَلْ مَنْ يُعِيْرُ جَنَاحَـهُ • لَعَلِّي إِلَى مَنْ قَــدْ هَوَيْـتُ أَطِيْـرُ
Wahai burung-burung Qatha. Adakah di antara kalian yang berkenan meminjamkan sayap untukku? Agar aku bisa terbang menjumpai wanita yang aku cinta
فَجَاوَبَتْنِي مِنْ فَوْقِ غُصْـٍن أَرَاكَـةً • أَلاَ كُـلُّـنَـا يَا مُسْتَعِـيْـرُ نُعِيْـرُ
Burung Qatha menjawab dari atas pohon: "Baiklah, kami semua meminjamkan sayap untukmu."
Pada pelajaran Alfiyah Ibnu Malik syair ini begitu populer. Saya mempelajari ringkasan kitab Al-Asymuni Syarah Alfiyah tahun 1998 di Pondok Ploso. Ada kawan bertanya: "Seperti apa ya burung Qatha?" Ada yang menjawab: "Burung Qatha itu kurus, tinggi, hitam. Kayak Ma'ruf, itu lho". Saya lupa siapa yang menyematkan pertama kepada saya. Pokoknya antara kyai Kajie Aziz, atau Gus Ainur Ridlo.
Memuat Komentar ...