Majelis Zikir Ratibul Haddad Jember
Profil
Dalam beberapa tahun terakhir ini, Islam sebagai agama yang rahmatan lil’alamin mulai diusik. Oleh sebagian orang, Islam dihadirkan dengan wajah yang sangar, intoleran, dan mudah menyalahkan, bahkan mengafirkan orang lain. Dan tak ayal, hal itu menimbulkan gundah gulana di tengah-tengah masyarakat. Sebab, tidak sedikit, masyarakat yang terpapar propaganda kelompok- kelompok radikal, merasa paling benar sendiri dan sebagainya.
Kegundahan itulah yang menginisiasi berdirinya Majelis Zikir Ratibul Haddad di Jember, Jawa Timur sejak 2016. Fungsinya adalah untuk membentengi masyarakat dari pengaruh ajaran agama yang (diubah) berwajah sangar tersebut. Sebab, jika itu dibiarkan, akan berdampak sosial yang cukup destruktif.
“Bayangkan jika di negeri ini rasa toleransi sudah habis, sikap menyalahkan orang lain sudah tumbuh subur, lalu apa yang akan terjadi. Insyaallah kita jadi negeri yang kacau balau,” ujar Ketua Majelis Zikir Ratibul Haddad Jember, H Muhammad Agus Salim di sela-sela acara Ratibul Haddad di masjid Raudhatul Muchlisin, Kelurahan/Kecamatan Kaliwates Jember, Jawa Timur, Rabu (4/3) malam.
Menurut alumnus Pondok Pesantren Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep, Madura itu, Majelis Zikir Ratibul Haddad setiap awal bulan menggelar acara di Raudhatul Muchlisin. Total ada 15 masjid besar di Jember yang menjadi ‘tuan rumah’ acara Majelis Zikir Ratibul Haddad, termasuk masjid Jamik Al-Baitul Amin Jember.
Memuat Komentar ...