Memfungsikan Siang dan Malam secara Tepat Berlandaskan Tafsir Surat An-Naba’ Ayat 9-11

 
Memfungsikan Siang dan Malam secara Tepat Berlandaskan Tafsir Surat An-Naba’ Ayat 9-11
Sumber Gambar: photographingspace.com, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Siang dan malam membentuk pola kehidupan di bumi. Aktivitas manusia pun dari pagi sampai malam, sampai kembali pagi lagi, "diatur" oleh matahari. Siang membuat bumi menjadi terang, sehingga tidak dibutuhkan cahaya tambahan. Sedangkan malam, bumi tertutup dari cahaya matahari. Sebagian besar manusia sejak dulu mulai beraktivitas ketika matahari terbit, dan beristirahat ketika matahari terbenam. Hal ini sebagaimana keterangan dalam surat An-Naba’ ayat 9-11 berikut:

وَّجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًاۙ

“Kami menjadikan tidurmu untuk beristirahat.”

وَّجَعَلْنَا الَّيْلَ لِبَاسًاۙ

“Kami menjadikan malam sebagai pakaian.”

وَّجَعَلْنَا النَّهَارَ مَعَاشًاۚ

“Kami menjadikan siang untuk mencari penghidupan.”

Dalam kitab Tafsir Al-Kabir, tafsir para ulama atas ayat (9) terbagi menjadi tiga.

Pertama, pendapat Zajjaj yang mengatakan bahwa kata "subaat" di sini berarti "mati", sebab orang yang di-masbut (diistirahatkan) adalah orang mati. Tambahnya lagi, subaat itu maknanya "putus" karena objeknya diputuskan atau diberhentikan dari segala aktivitas. Adapun dalil yang digunakan untuk memperkuat pendapatnya ialah Surah Al-an’am (6): 60 dan surah An-naba’ (78): 11.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN