Lebanon dan Pesan Perdamaian

 
Lebanon dan Pesan Perdamaian

“Saya dari dulu mengikuti pilihan para kyai NU yang selalu menjaga perdamaian, tidak memilih opsi perang. Mengapa? Sebab perang di zaman Nabi berbeda dengan zaman sekarang.” (Ustadz Ma’ruf Khozin).

LADUNI.ID, Jakarta - Di tengah situasi konflik yang pecah di berbagai belahan dunia, terdapat berbagai narasi di dunia maya yang dikembangkan oleh sekelompok orang untuk menarik konflik tersebut kepada persoalan agama. Mereka mencoba menyeret agama agar menjadi alat untuk keberlangsungan konflik-konflik tersebut, hal ini sebagaimana dapat dilihat dari konflik Israel dan Palestina atau konflik yang terjadi di Lebanon.

Baru-baru ini, terdapat video amatir namun viral yang memperlihatkan adanya sebuah roket meluncur ke daerah ledakan di Lebanon. Video tersebut kemudian menjadi viral lantaran disangkutpautkan dengan serangan yang dilakukan Israel kepada Lebanon sehingga mengakibatkan ledakan maha dahsyat dan mengakibatkan ribuan korban.

Terlepas apakah roket dalam video itu benar-benar nyata (tanpa ada editan), atau sekadar buatan para kelompok itu tadi, psikologi publik pasti ada yang menduga bahwa ledakan yang terjadi di Lebanon tidak lepas dari serangan Israel. Padahal opini tersebut belum tentu merupakan kebenaran.

Situasi batin publik menjadi kian “panas” setelah berbagai akun di media sosial membuat narasi-narasi bahwa jihad harus dilakukan dengan cara perang. Narasi tersebut seringkali bersikap provokatif, lantaran dapat membuat pembaca yang tidak memahami isu dan masalah keagamaan secara mendalam, akan terjebak dalam paham kekerasan (menganggap bahwa perang adalah jalan satu-satunya untuk berjihad).

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN