Panti Asuhan Yatim Piatu & Terlantar Nahdlatul Ulama Probolinggo

Klaim Pengelola Lembaga Kirim Pesan ke Pengelola Lembaga
 
Panti Asuhan Yatim Piatu & Terlantar Nahdlatul Ulama Probolinggo

Profil
Panti Asuhan Yatim Piatu & Terlantar Nahdlatul Ulama  (PAYPT_NU) mulai dirintis pada tahun 1980-an oleh Bapak Su’udi  dan Ibu Musifa.  Gagasan untuk mendirikan Panti Asuhan itu adalah dari istri beliau Ibu Musifa. Karena istri beliau sendiri adalah anak yatim piatu. Bermula dari mengasuh anak-anak dari saudara-saudara sendiri  yang kurang mampu, anak-anak dari keluarga tetangga sekitar di rumah kontrakan beliau di Jalan Pahlawan Kota Probolinggo. Dengan kegigihan beliau hingga lambat laun dengan semakin dikenalnya PAYPT_NU, pengasuh mulai menerima anak-anak terlantar yang tidak ada hubungan keluarga atau kekerabatan.

Kenapa dinamakan Panti Asuhan Yatim Piatu & Terlantar Nahdlatul Ulama  (PAYPT_NU), hal ini dikarenakan karena Bapak Su’udi adalah termasuk salah satu Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Probolinggo yang pada waktu itu beliau menjabat sebagai bendahara NU. Atas kerja sama tersebut sehingga terbentuklah nama Panti Asuhan Nahdlatul Ulama.

Tanah Panti Asuhan Yatim Piatu dan Terlantar Nahdlatul Ulama’ Kota Probolinggo adalah tanah wakaf dari keluarga almarhum H. Oesman Barakbah dengan luas tanah sekitar   1.600 M2. Gedung aula panti asuhan NU, yang saat ini telah direnovasi dengan sedikit penambahan ke depan, semula bernama Balai Islamiyah. Gedung ini milik putra putri Habib Oesman Barakbah Rahmatullah Alaih. Gedung tersebut kemudian dijual kepada NU seharga Rp 25.000.000 dengan kesepakatan NU diminta membayar uang muka separuh harga penjualan, sejumlah Rp 12.500.000.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN