Gus Baha: Menjadi Dermawan Saat Masih Fakir

 
Gus Baha: Menjadi Dermawan Saat Masih Fakir

LADUNI.ID, Jakarta - Dalam sebuah ceramahnya, KH Bahauddin Nursalim atau Gus Baha (sapaan takdzimnya) pernah berpesan agar jadilah dermawan sejak masih miskin. Sebab, ketika sudah kaya belum tentu akan menjadi orang yang dermawan.

Mengenai hal tersebut, Gus Baha memberikan pemisalan, jika punya 40 ekor kambing, maka zakatnya adalah 1 ekor. Kalau 40 ekor itu zakatnya satu, berarti 80 ekor itu zakatnya dua ekor. Mislanya 160, berarti zakatnya empat ekor. Katakana saja perseratursnya dua ekor, kalau seribu? Dua pulu ekor. Selabah punya empat ribu ekor kambing. Dua puluh di kali empat ya itu 80 ekor. Begitupun seterusnya.

Orang yang zakat 1 ekor kambing tentunya lebih enteng daripada orang yang zakat 80 ekor kambing karena punya empat ribu ekor kambing. Oleh karena itu Gus Baha berpesan kepada santri kalau ingin dermawan dengan kiainya, ya sekarang! Misalnya ada santri miskin, punya kambing dua atau punya ayam jago dua, diminta kiainya satu itu boleh.

Gus Baha juga bercerita tentang temannya yang punya sepeda bututut. Kemudian Gus Baha bercanda, “mus saya ambil ya.” Sang teman pun mengiyakan, “iya gus”. Coba kalau temannya itu punya mbil Fortuner, atau Alphard dan Kijang misalnya. Kijang Innova itu lalu kita minta, pasti tidak akan boleh. Padahal waktu masih miskin, punya ayam dua, kemudian diminta satu, ya boleh.

Waktu masih miskin ayam dua ekor itu asset, ya seperti itulah, ketika empat puluh kambing diambil satu kelihatan sedikit, kalau 80 diambil dua kelihatan sedikit. Setelah empat ribu kambing, diambil 80 baru berat.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN