Mengapa Kitab Fikih Madzhab Syafi'i Tidak Ada Dalilnya?
LADUNI.ID, Jakarta - Ada yang tanya, kenapa kitab-kitab fikih mazhab Syafi’i seperti Safinatun Najah, Taqrib, dan yang lainnya kok tidak ada dalilnya? Jawab: Bukan tidak ada dalilnya, mas, tapi memang sengaja tidak disebutkan dalilnya karena kitab-kitab tersebut disusun untuk pemula.
Dua ungkapan ini berbeda dari sisi makna dan konsekuensinya. Kalau tidak ada dalilnya, artinya semua masalah fikih yang disebutkan di dalamnya hanya berdasar hawa nafsu pengarangnya. Secara tidak langsung, ini tuduhan keji dan penghinaan kepada para ulama. Tapi, kalau tidak disebutkan dalilnya, artinya dalilnya ada, namun sengaja tidak disebutkan karena beberapa pertimbangan. Ini merupakan bentuk husnuz zhan (baik sangka) dan pemulian kepada mereka.
Kalau kita buka kitab Safinatun Najah, maka kita hanya akan mendapatkan ringkasan-ringkasan permasalahan fikih. Misalnya : macam-macam najis, tata cara wudhu, pembatal-pembatal wudhu, rukun-rukun shalat dan seterusnya tanpa disebutkan dalilnya. Hal ini sengaja dilakukan oleh penulisnya karena kitab ini disusun untuk pemula.
Dengan demikian, diharapkan orang yang baru belajar dapat memahami permasalahan yang dipaparkan dengan mudah. Mereka tidak disibukkan dengan urusan dalil dan istidlal (pendalilan) karena memang bukan levelnya. Metode seperti ini sangat efektif dan telah teruji selama ratusan tahun.
Memuat Komentar ...