Kyai Imam Kholil Pernah Perintah Santrinya Celupkan Penjalin Saat Peristiwa G30S PKI
Laduni.ID, Jakarta - Mengenang kebersamaan dengan Kyai Imam Kholil, salah seorang warga Sarang bercerita:
Pada tahun 1965, terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI). Satu minggu sebelum insiden tersebut, tepatnya pada hari Jum’at, kyai Imam memesan sejumlah besar bambu runcing.
Bambu-bambu tersebut kemudian dibagikan kepada santri beliau. Salah seorang santri, dengan penuh rasa penasaran, bertanya kepada kyai Imam mengenai tujuan dari pembagian bambu tersebut.
“Niki kangge opo mbah yai?” (bambu ini untuk apa kyai)
Dengan tenang kyai Imam menjawab, “Iki kanggo jogo-jogo” (ini buat jaga-jaga)
Setelah kabar tentang pemberontakan PKI tersebar, barulah masyarakat menyadari maksud dari tindakan kyai Imam membagikan bambu runcing tersebut. Mendengar hal ini, banyak warga yang datang untuk meminta bambu kepada beliau.
Namun, karena persediaan bambu yang terbatas, kyai Imam kemudian menggantinya dengan Penjalin (rotan). Penjalin tersebut direndam dalam air kolam pondok yang telah dibacakan do’a-do’a khusus oleh kyai Imam Kholil.
Bahkan, ada yang mengatakan bahwa beliau meludahi kolam tersebut setelah membacakan do’a-do’anya. Kyai Imam juga mengutus seorang santrinya bernama Hamzawi untuk mengumpulkan lebih banyak penjalin guna memenuhi kebutuhan masyarakat yang khawatir akan situasi yang semakin memanas.
Memuat Komentar ...