Kalimat Mutiara Imam Ibnu Athoillah tentang Perjalanan Waktu
Laduni.ID, Jakarta - Ada sebuah masjid di kawasan perumahan yang meminta kajian Kitab Al-Hikam, bukan lantaran sebagai kata hikmah dari ilmu Tasawuf -sebab bagi sebagian mereka konotasi dari Tasawuf agak dianggap "pinggiran"-, tetapi sebagai bagian dari ilmu Tazkiyah An-Nafsi (menjernihkan hati, managemen qalbu). Padahal hakikat ilmu Tasawuf adalah menjernihkan hati dari penyakit-penyakit batin.
Dalam satu kesempattan, sampailah pada pembahasan tentang raja', yang arti harfiahnya adalah "harapan". Saya menelaahnya dari beberapa Syarah Hikam, uraiannya hampir sama semua. Nyaris tidak ada informasi atau ilmu baru. Hanya saling melengkapi dengan bahasa yang berbeda.
Karena Imam Ibnu Athaillah (658-709 H/ 1260-1309 M) sebagai pengarang Kitab Al-Hikam dan Imam Al-Ghazali (450-505 H/ 1058-1111 M) pengarang Kitab Ihya' Ulumuddin adalah sama-sama ulama sufi dan menjadikan raja' sebagai tahapan seseorang untuk mencapai tingkat makrifat, maka saya juga membuka Kitab Ihya' Ulumuddin. Dan Subhanallah, seperti ada kembang api di malam hari, penjelasan yang beraneka ragam warna serta kaya akan sudut pandang dari seorang Hujjatul Islam. Tepat sekali uraian beliau untuk kalangan perkotaan yang memang memerlukan penjelasan logis tentang ilmu Tasawuf.
Memuat Komentar ...