Ketika Pemikiran Ibnu Arabi Dikenalkan ke Nusantara
Laduni.ID, Jakarta - Ketika pemikiran tasawuf Ibnu Arabi diperkenalkan ke Nusantara, dan diintegrasikan ke dalam kajian-kajian tasawuf falsafi Islam Nusantara, maka akan ditemukan banyak hal menarik.
Pada dasarnya, mengkaji ilmu yang diuraikan oleh Ibnu Arabi adalah sesuatu yang eksklusif, khusus takhassus. Levelnya yang melakukan kajian ini adalah santri-santri Ma'had Aly. Dan harus melalui jaringan thariqoh serta perlu guru atau mursyid-nya. Berikut ini contohnya:
Ini adalah naskah Kitab Muntahal Madarik karya Sa’dudin atau Sa’iduddin Muhammad bin Ahmad Al-Farghani (w. 700 H/1300 H). Beliau adalah murid dari Sadruddin Al-Qunawi (w. 672 H/1273 M), dan yang terakhir ini adalah murid dari Imam Ibnu Arabi.
Naskah tersebut disalin dan dikomentari oleh seorang guru thariqoh Syathariyah dan Qadiriyah yang bermazhab Syafi'i asal Minangkabau, kelahiran Sampadang, Kota Tengah, Padang. Naskah itu ditulis di kota suci Madinah pada hari Rabu 6 Jumadil Awal 1096 H (10-11 April 1685 M).
Memuat Komentar ...