Dua An-Nawawi yang Sama-sama Bermadzhab Syafi’i
LADUNI.ID, Jakarta - Ada dua an-Nawawi dalam khazanah kepustakaan Islam. Yang pertama Muhyiddin Abu Zakaria Yahya bin Syaraf an-Nawawi ad-Dimasyqi (631-676 H/1233-1277 M). Yang kedua, Syekh Muhammad Nawawi bin Umar al-Bantani (1230-1314 H/1813-1897 M).
Untuk memudahkan, para ulama berbeda penyebutannya. Yang pertama disebut Imam Nawawi ad-Dimasyqi, yang kedua Syekh Nawawi al-Bantani. Imam dan Syekh. Keduanya sama-sama produktif berkarya. Yang pertama membujang, yang kedua menikah.
- Baca juga: Biografi Syekh Imam Nawawi al-Bantani
Yang pertama dikenal dengan reputasi keilmuannya yang mumpuni, dengan beragam penguasaan varian keilmuan. Yang kedua, juga sama. Kesamaan lainnya: penjelentreh alias punya karya berupa Syarah.
Yang pertama berjuluk Muhyiddin, Penghidup Agama. Yang kedua, bergelar Bapak Kitab Kuning karena menjadi jembatan pemahaman orang Nusantara dengan karya-karya ulama salaf.
Meski tidak menikah, yang pertama ber-kunyah Abu Zakaria. Kok bisa? Dalam tradisi keilmuan Islam, jika ulama memiliki nama seperti Nabi, maka nama ayahnya dipakai. Jika bernama Ismail, mana nama kunyah-nya Abu Ibrahim. Demikian pula dengan nama Ishaq. Jika Yusuf, maka Abu Ya'qub. Jika Muhammad, maka Abu Abdillah. Kadang juga dibalik.
Memuat Komentar ...