Hubungan Nahdlatul Ulama dengan Nahdlatul Wathan

 
Hubungan Nahdlatul Ulama dengan Nahdlatul Wathan

LADUNI.ID, Jakarta - Foto ini adalah KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ketika sowan di kediaman Almaghfurlah Maulana Syaikh TGKH. Zainuddin Abdul Majid Pancor NTB. Gus Dur sudah terbiasa sowan dan bersilaturrahim kepada pendiri Nahdlatul Wathan (NW) itu.

Bagi Gus Dur, Syaikh Zainuddin adalah sosok maha guru yang sangat disegani. Beliau adalah adik kelas dari kakek Gus Dur sendiri, yakni, Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari (pendiri NU). Sowan Gus Dur adalah sebagai tanda penyambung pipa sanad ilmu yang bertemu pada sanad yang sama, yaitu, Syaikh Amin al-Kutbi.

Adapun hasil wawancara tentang Gus Dur (NU) dengan TGKH. Abdul Aziz Sukarnawadi (Pendiri Perwakilan Khusus Nahdhatul Wathan/ PWK-NW), Mesir. Beliau adalah kandidat Master The American Open University, in Cairo. Beliau seorang intlektual muda dan kiai ternama, penulis buku “Sabda Sufistik”, lahir di Saudi Arabia, dan pernah dianugerahi shalat di dalam Kakbah, karena termasuk pelajar yang berprestasi.

Gus Dur di Mata Tuan Guru KH. Abdul Aziz Sukarnawadi, Pendiri PWK-Nahdlatul Wathan:

Sosok Gus Dur, Pendekar Bangsa yang Agamis

Gus Dur sebagai anak kandung tokoh besar Nahdlatul Ulama (NU), KH. Abdul Wahid Hasyim. Dalam tulisan tinta sejarah, Kyai Wahid banyak sekali memberikan ide-ide brilian, diantaranya “menghapus tujuh kata dalam piagam Jakarta”, bersama KH. Bagus Hadi Kusumo dari Muhammadiyah yang berisi kewajiban menjalankan syariat Islam bagi para pemeluknya.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN