Menapaktilasi Kehidupan Kiai Fu'ad Mun'im Djazuli

 
Menapaktilasi Kehidupan Kiai Fu'ad Mun'im Djazuli

LADUNI.ID, Jakarta - Banyak yang mengatakan, bahwa beliau adalah putra yang paling mirip dengan Ayahandanya, Kiai Ahmad Djazuli Usman. Ayah Kiai Fu'ad adalah pendiri Pesantren Al Falah Ploso Mojo Kediri.

Selain kemiripan fisik, Kiai Fu'ad juga meneruskan pengajian kitab Fathul Qorib, yang dibaca setiap ba'da sholat Asar. Entah apa rahasianya, mengapa Pengajian kitab Fathul Qorib banyak dibaca sebakda solat Asar. Kiai Adlan Ali di Pesantren Tebuireng pun, membacakan kitab ini sebakda Asar. Pesantren Ploso memang memboyong segala sistem salafiyah pesantren Tebuireng, sebelum tahun 1926. Termasuk sistem  madrosah dan kelompok musyawarah, Roudlotuth Tholabah.

Oleh santri Ploso, Kiai Fuad akrab disapa Yai Fu'. Kiai Fu'ad adalah putra ke empat Mbah Yai Djazuli dan Mbah Nyai Rodliyah. Sebenarnya Kiai Djazuli punya banyak putra, namun wafat saat masih Bayi. Putra Kiai Djazuli yang hidup hingga dewasa sebanyak enam putra. Merekalah yang meneruskan tongkat estafet melestarikan Pesantren Al Falah.

Keistiqomahan Kiai Fu'ad mengaji Kitab Fathul Qorib menjadi inspirasi bagi santri dan alumni. Kiai Fuad berpuluh tahun mengajar kitab fiqh ini. Tidak tebal memang. Namun pondasi fiqh yang kuat, perlu dimiliki oleh para santri. Agar berpegang teguh pada aturan syari'at Islam.

Dalam satu tahun, dipastikan kiai Fuad mengkhatamkan kitab Fathul Qorib. Sekali di luar Romadlon, dan sekali kala mengaji 15 hari di bulan Romadlon.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN