Pidato Macron Geger karena Lost in Translation atau Pelintiran?

 
Pidato Macron Geger karena Lost in Translation atau Pelintiran?

LADUNI.ID, Jakarta - Para pejabat Indonesia tampaknya belum memeriksa pidato Presiden Macron sebelum berkomentar. Padahal pidatonya tidak sampai ratusan halaman seperti UU Cipta Kerja.

Pidato Presiden Macron, 25 Oktober 2020 (setelah kasus guru dipenggal):

Rien ne nous fera reculer, jamais. (Tak ada yang membuat kita mundur, tak akan pernah).

La liberté, nous la chérissons; l’égalité, nous la garantissons; la fraternité, nous la vivons avec intensité. (Kebebasan kita rayakan, kesetaraan kita jamin, persaudaraan kita jalani dengan sepenuhnya).

Notre histoire est celle de la lutte contre les tyrannies et les fanatismes. (Sejarah kita itu sejarah perjuangan melawan tirani dan fanatisme).

Nous respectons toutes les différences dans un esprit de paix. (Kita menghormati semua perbedaan dalam satu semangat perdamaian).

Nous n'acceptons pas les discours de haine et défendons le débat raisonnable. (Kita tidak terima pidato-pidato/ujaran-ujaran kebencian dan membela/mempertahankan debat yang masuk akal).

Nous nous tiendrons toujours du côté de la dignité humaine et des valeurs universelles. (Kita akan selalu berpegang teguh di sisi kemuliaan kemanusiaan dan nilai-nilai universal),

  • Baca juga: PBNU:

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN