Kedahsyatan Membaca Al-Qur’an: Makam di Turki Berpindah ke Madinah

 
Kedahsyatan Membaca Al-Qur’an: Makam di Turki Berpindah ke Madinah

LADUNI.ID, Jakarta - Suatu ketika As-Sayyid Muhammad bin Alawi Al Maliki Al-Hasani berkata; "Dulu ada seorang tua di Turki yang hobinya membaca Al Qur'an, dari masa muda memang dia senang membaca Qur'an sampai di masa tuanya. Namun ketika dia memasuki usia tua, dia mengalami kesulitan membaca dikarenakan kemampuan matanya sudah tidak seperti dulu lagi.

Lalu ia pun memiliki ide untuk menulis Al Qur'an dengan tangannya sendiri dan ingin menulis dengan huruf agak besar sesuai dengan yang dia inginkan, supaya ia bisa membaca Al Qur'an dengan jelas tanpa kesulitan sedikitpun. Akhirnya, selesailah Al Qur'an hasil tulisan tangannya sendiri. Dan setiap hari ia membaca dan membawa Al Qur'an itu ke mana-mana.

Suatu saat ketika dia hendak wafat, ia berpesan kepada anaknya, nanti bila ia wafat maka hendaklah Al-Qur'an yang dibuat dengan tulisan tangannya sendiri itu diikutsertakan ke dalam jasadnya ke dalam kuburnya. Selang berapa lama ia pun wafat, dan anaknya pun segera menunaikan wasiat ayahnya untuk memasukkan Al Qur'an itu ke dalam kubur ayahnya bersama jasadnya pada saat pemakamannya.

Setelah berlalu satu tahun dari wafat ayahnya. Anaknya pun menunaikan ibadah haji. Dan saat anaknya berada di Madinah, anaknya berjalan-jalan ke tempat perbelanjaan. Dan ia memasuki sebuah kedai kitab dan kaligrafi di Madinah. Alangkah terkejut anaknya ketika melihat Al Qur'an yang ditulis ayahnya ada di kedai itu.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN