Dakwah Rasulullah SAW yang Dijalankan Habib Luthfi bin Yahya
LADUNI.ID, Jakarta - Setahun yang lalu, setelah pengajian Maulid di Kanzus Sholawat, saya sowan kepada Maulana Habib Luthfi Bin Yahya, Pekalongan. Sebab beberapa malam sebelumnya saya sudah sowan dalam mimpi bersama beliau.
Ternyata betul, meskipun antri seharian bersama banyak orang dengan identitas berbeda-beda, satu persatu bergantian menghadap Habib Luthfi. Giliran saya di hadapan beliau saya mengenalkan diri. Tanpa basa-basi Habib Luthfi langsung menyapa saya dengan Bahasa Madura. Padahal tidak pernah ada perjumpaan sebelumnya. Sebagai santri yang lama di Ploso, saya tetap memakai bahasa Kromo Inggil dari logat Jawa. Habib Luthfi tidak bergeser tetap menggunakan Bahasa Madura. Akhirnya sowan saya kepada beliau tidak dipahami oleh tamu-tamu yang lain.
Para tamu saya lihat tidak ada yang sama, ada dari kalangan sesama Habaib yang berjubah, ada dari kalangan kiai yang melilitkan surban di kepalanya, ada model santri, juga terlihat seorang tamu berambut gondrong di atas bibirnya melintang kumis tebal, juga ada orang yang rapi sekali dalam berpakaian putih dan celana hitam. Intinya semua diterima oleh Habib Luthfi dan mereka nyaman dan merasa ternaungi di dekat teduhnya kata-kata dan pandangan Habib Luthfi.
Memuat Komentar ...