Enam Kriteria Shalat Khusyuk Menurut Habib Umar bin Hafidz
Laduni.ID, Jakarta - Allah SWT berfirman:
اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ ۗوَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗوَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ
“Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Sungguh, mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya daripada ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-‘Ankabut: 45)
Dari ayat ini, dapat kita pahami bahwa melaksanakan shalat dengan benar dan khusyuk adalah kunci menjauhkan diri kita dari perbuatan keji dan mungkar. Namun, pada kenyataannya banyak orang yang melakukan shalat tetapi masih melakukan hal-hal yang mungkar. Kemungkinan besar, shalat yang dilakukan belum mencapai taraf kesempurnaan atau kurang khusyuk di dalam shalatnya.
Dalam sebuah ceramah, Habib Umar bin Hafidz pernah memberikan beberapa tips agar shalat yang kita laksanakan bisa benar dan bisa melaksanakan shalat dengan khusyuk. Menurut beliau, seseorang dikatakan khusyuk jika memenuhi enam kriteria berikut ini:
Pertama, hadirnya hati (hudhurul qolb). Hadirnya hati harus dilatih terus-menerus. Bila hati ke mana-mana, paksa untuk kembali lagi, Insya Allah, hati akan terbiasa hudhur/hadir dalam arti sepenuhnya mengingat Allah.
Memuat Komentar ...