Ustadz Ma’ruf Khozin: Kitab Hikam yang Sistematis
LADUNI.ID, Jakarta - Mungkin tidak hanya saya saja yang merasa 'janggal' ketika ngaji Al-Hikam, baik saat dulu di pondok atau sesudah boyong dari pondok. Kejanggalan itu adalah karena tanpa bab dan mengapa tiba-tiba Imam Ibnu Athaillah langsung membahas bab: "Bertumpu pada Amal Perbuatan Sendiri", dilanjutkan pada Kalam Hikmah kedua yang tidak ada kaitannya dengan Kalam Hikmah pertama dan seterusnya.
Tentu saya manut saja dengan penjelasan para kiai yang mengambil penjelasan dari beberapa Syarah Hikam. Inti Hikmah-nya kita dapat, namun sistematika dan alur pembahasan belum kita peroleh, sebagaimana di zaman modern ini tidak mengenyampingkan metode pembahasan, karena akan lebih mudah dalam memahami secara runtut.
Kejanggalan saya terjawab oleh seorang ulama ahli hadis dari India yang juga pengamal ilmu Tasawuf, Syekh Al-Muttaqi Al-Hindi (975 H), pemilik kitab Kanzul Ummal yang memuat lebih dari 40.000 hadis dan Atsar.
Kalam Hikmah pertama dalam Al-Hikam ditata ulang oleh beliau dan ternyata diletakkan pada Kalam Hikmah ke 82 (lihat gambar) sesuai dengan sistematika Bab. Kalam Hikmah Ibnu Athaillah sebanyak 253 itu diramu ke dalam 30 Bab, akhirnya menjadi sangat mudah untuk dipahami. Tidak heran jika Syekh Al-Muttaqi Al-Hindi ini menamakan kitabnya tersebut:
Memuat Komentar ...