Proporsi Berbakti di antara Ayah dan Ibu
Laduni.ID, Jakarta - Menghormati kedua orang tua adalah sebuah kewajiban bagi setiap orang. Baik ayah maupun ibu, keduanya harus dihormati secara penuh. Namun, terkadang ada fakta bahwa anak lebih menghormati ayahnya dibanding ibunya, atau sebaliknya. Padahal konteks menghormati kedua orang tua adalah mencakup keduanya, dan bukan dengan saling menegasikan.
Adalah benar, bahwa Rasulullah SAW memberi petunjuk kepada seorang yang bertanya tentang siapa yang paling wajar mendapat pelayanan dan pengabdian, lalu beliau menjawab “ibumu” dan ketika beliau ditanya, “siapa lagi sesudahnya?” beliau masih menjawab “ibumu”. Demikian sampai tiga kali, baru beliau menjawab “ayahmu”.
Berikut teks Hadisnya:
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي قَالَ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أَبُوكَ
"Ada seseorang datang kepada Rasulullah SAW dan bertanya, 'Wahai Rasulullah siapakah orang yang paling berhak atas baktiku?' Rasulullah lalu menjawab, 'Ibumu'. Orang tadi bertanya kembali, 'Lalu siapa lagi?' Rasulullah menjawab, 'Ibumu'. Orang tadi bertanya kembali, 'Lalu siapa lagi?' Rasulullah menjawab, 'Ibumu'. Orang tadi bertanya kembali, 'Lalu siapa lagi?' Rasulullah kemudian menjawab, 'Ayahmu.'"
Memuat Komentar ...