Hakikat Guru Menurut Imam Ibnu Athoillah Al-Askandari

Laduni.ID, Jakarta - Menurut Imam Ibnu Athoillah Al-Askandari r.a, menjadi guru bukan sekadar guru yang hanya sekadar menyampaikan ilmu kepada muridnya. Lebih dari itu, ada hakikat tertentu seseorang bisa dikatakan guru.
Berikut penjelasan Imam Ibnu Athoillah tentang hakikat guru.
لَيْسَ شَيْخُكَ مَنْ سَمِعْتَ مِنْهُ
"Guru sejati bukanlah orang yang engkau dengar (ceramah-ceramah) sebatas dari lisannya saja."
وَإِنّمَا شَيْخُكَ مَنْ أَخَذْتَ عَنْهُ
"Tapi, dia adalah seorang yang menjadi tempatmu didalam mengambil hikmah dan akhlak."
وَلَيْسَ شَيْخُكَ مَنْ وَاجَهَتْكَ عِبَارَتُهُ
"Bukanlah guru sejati, seseorang yang hanya membimbingmu sekedar makna dari kata-kata."
وَإِنَّمَا شَيْخُكَ الَّذِى سَرَّتْ فِيْكَ إِشَارَتُهُ
"Tapi, orang yang disebut guru sejati bagimu adalah orang yang isyarat-isyaratnya mampu menyusup dalam sanubarimu."
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Support kami dengan berbelanja di sini:
Memuat Komentar ...