Meneladani Kesederhanaan Grand Syaikh Ahmad Thayyib

 
Meneladani Kesederhanaan Grand Syaikh Ahmad Thayyib

LADUNI.ID, Jakarta - "Grand syaikh Ahmad Thayyib adalah Grand Syaikh pertama kali dalam sejarah al-Azhar yang berkhidmah kepada al-Azhar tanpa gaji bulanan (karena gaji bulanan beliau selama menjabat syaikh Azhar, diserahkan ke kas al-Azhar). Beliau menolak untuk menggunakan mobil negara ketika liburannya ke Luxor. Beliau menggunakan mobil lamanya yang barangkali pejabat kecil pun akan menolak untuk memakainya," ucap Syaikh Najih Ibrahim.

Dalam salah satu acara, syaikh Ahmad Thayyib berkata: "Beberapa orang ekstremis mengatakan kepada para pelajar bahwa ulama kalian adalah ulama pemerintah. Kita ulama pemerintah? Sampai hari ini saya masih ngontrak rumah dan demi Allah saya tidak memiliki sepeser pun uang untuk membeli rumah!"

Jabatan grand syaikh ini jabatan agung sekali. Yang pernah menjabat jabatan ini adalah orang-orang yang kitab-kitabnya dipelajari oleh jagad dunia keislaman abad 12,13 dan 14. Ada Syaikh Ibrahim Baijuri (grand syaikh ke-18), Syaikh Ahmad Damanhuri, Syarih Sullam Munawraq. Syaikh Hasan Athhar dan lain-lain. Jika seorang presiden hanya mengurusi masalah dalam satu negara, Grand Syaikh mengurusi masalah umat Islam sedunia.

Kalau saja beliau mau, beliau bisa hidup mewah, memiliki istana besar dan mobil yang mahal serta harta yang melimpah. Tapi, beliau lebih memilih hidup sederhana nan bersahaja sebagaimana kakek beliau, baginda Nabi Muhammad Saw.

  • Baca juga: 

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN