Strategi Menghilangkan Stress dengan Wiridan
LADUNI.ID, Jakarta - Satu tips biar muncul ridha pada qodha Gusti Allah, kita kudu sering wiridan, bahkan saat bekerja. Dengan wiridan, kita alihkan pikiran kita akan keruwetan hidup dengan mengingat Gusti Allah dan kebaikan-Nya. Akhirnya, otak kita pun tidak stress karena keseharian kita. Karena nggak stress, kita pun gampang ridha pada hidup kita.
Ngomong-ngomong soal wirid, saya setuju sama dawuh para kiai kita, bahwa wirid paling utama itu nderes Al Qur'an. Apalagi kalau mengerti artinya, tafsirnya dan kisah-kisah di balik ayat-ayatnya. Setelah bisa membiasakan diri dengan Al Qur'an, baru ngamalin wirid-wirid lainnya, terutama shalawat dan istighfar. Idealnya gitu sih.
Saya ingat Guru Al-Qur'an saya pernah dawuh, "Nggak usah wirid aneh-aneh, cukup Al Qur'an itu saja, orang suka wirid aneh-aneh itu tandanya nggak becus baca Al Qur'an, kalian jangan tiru".
Dawuh beliau ini cukup menyentil kuping kita.
Tapi, masalahnya, melazimkan nderes Al Qur'an ini sulit buat orang urban yang waktunya semakin ruwet, banyakan di tempat kerjaan dan di jalanan. Mosok nggak wiridan blas?
Solusinya, baca saja Al-Faatihah sebanyak 100 kali. Niatnya ngikut niatnya Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani. Bacanya sambil kerja juga bisa, dicicil habis sholat 5 waktu juga bisa. Biar dapat barokahnya Al-Qur'an, walau cuma baca Faatihah saja. Ini ijazah dari Mbah Hamid Pasuruan, KH. Kholilurrohman, Habib Abdullah Assegaf Ba'abud Tegal dan banyak kuyaha', habaib dan gawagis lainnya.
Memuat Komentar ...