Empat Jenis Habib Menurut Kiai Syuhud Zayyadi

 
Empat Jenis Habib Menurut Kiai Syuhud Zayyadi

LADUNI.ID, Jakarta - Bagi Kiai Syuhud Zayyadi, setiap muslim menanggung kewajiban dakwah dan amar makmur nahi munkar sesuai kapasitas masing-masing. Dengan catatan kewajiban tersebut sebisa mungkin dilakukan tanpa kekerasan dan kekasaran. Sebab tujuan utamanya adalah merebut hati dan pikiran umat.

Sedangkan bentuk dakwah paling ideal di zaman ini, menurut beliau, adalah melalui lembaga pendidikan, seperti pesantren dan madrasah. Sebab inilah cara yang minim goncangan sosial, halus, tertata, dan nampak buahnya dalam jangka panjang. Memelihara tradisi ilmu dan mengawal generasi.

Dalam hal ini beliau berpesan bahwa tujuan pesantren adalah untuk dakwah melalui pendidikan. Bukan untuk bisnis. Maka konsekuensinya pengasuh tidak boleh digaji dari pendapatan pondok. Ia harus memenuhi kebutuhan ekonominya dari usaha sendiri. Sedangkan pendapatan pondok dari manapun harus untuk kemaslahatan pesantren. Meliputi pengembangan infrastruktur, biaya operasional, gaji guru pengajar, dan lain-lain.

Sebagai tokoh ulama sepuh NU pada umumnya, Kiai Syuhud Zayyadi juga dikenal sebagai muhibbin -pencinta dan peladen habaib. Selalu siap 24 jam memenuhi kebutuhan habib yang datang. Namun beliau tetap memiliki sikap yang berbeda, tergantung bagaimana habib yang ia hadapi.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN