Imam Besar Umat Islam?
LADUNI.ID, Jakarta - Dalam beberapa tahun ini, kita sering membaca spanduk dan mendengar sebutan "Imam Besar Umat Islam". Kita sudah maklum siapa yang menyebut dan disebut.
Dulu, setahu saya hanya disebut "Imam Besar" saja. Yakni, Imam Besar dari organisasi yang dipimpinnya. Belakangan berubah menjadi "Imam Besar Umat Islam".
Imam yang Maklum
Saya mengenal sebutan "imam" itu dalam tiga konteks. Pertama, dikaitkan dengan kapasitas keilmuan keislaman yang mumpuni dan diakui oleh sejarah dari waktu ke waktu, seperti sebutan imam kepada Imam Syafi'i, Imam Abu Hanifah, Imam Malik bin Anas, Imam Ahmad Ibnu Hanbal, Imam Abu Hasan al-Asy'ari, Imam Ghazali, dan sejenisnya.
Kedua, imam sebagai sebutan bagi seseorang yang memimpin pelaksanaan sholat. Yang diikuti disebut "imam", sedangkan yang mengikuti sholat imam dinamakan "makmum".
Ketiga, imam dalam tradisi Syi'ah yang sematkan kepada orang yang dijadikan pemimpin, dipandang mumpuni secara keislaman, dan diyakini ma'shum (tidak berdosa). Misalnya, sebutan imam untuk Imam Ali bin Abi Thalib, Imam Husein bin Ali, Imam Hasan bin Ali, Imam Ja'far bin Muhammad, Imam Khomeini, dan sejenisnya.
Memuat Komentar ...