Aturan Suami dalam Menjaga Perasaan Istri Menurut Prof. Habib Quraish Shihab
LADUNI.ID, Jakarta – Tulisan ini merupakan tanya jawab dari 101 persoalan perempuan yang tulis oleh Prof. Habib Quraish Shihab. Di dalam tulisan ini akan menjelaskan tentang aturan kepada suami dalam menjaga perasaan istri menurut Prof. Habib Quraish Shihab.
***
Saya sering risih mendengar suami saya bercanda dengan teman kantornya, baik laki-aki maupun perempuan, dengan candaan yang “menyerempet” dan berbau seks. Adakah ayat atau hadits yang menjelaskan bahwa laki-laki harus menjaga tingkah lakunya dan juga menjaga perasaan istrinya?
Dita, Ibu Rumah Tangga, Pasar Minggu
Manusia tidak hanya terdiri dari jasmani dan akal, tetapi juga rasa. Berkali-kali al-Qur'an mengecam mereka “yang tidak memiliki rasa” (baca antara lain QS. al-Baqarah (2): 9 dan 12). Memilih kata-kata pun harus mempertimbangkan perasaan mitra bicara atau pendengarnya termasuk istri, lebih-lebih di depan orang lain. Lihatlah bagaimana al-Qur’an menggunakan kata “menutupi istrinya” (QS. al-A'raf (7): 189), atau “menyentuh perempuan" (QS. an-Nisa' (41: 43) untuk makna “bersebadan", juga kalimat “tempat yang tinggi” untuk makna W.C. (QS. an-Nisa (4): 43).
Ketika al-Qur'an berbicara tentang kecenderungan hati manusia kepada lawan seksnya, dia hanya menyebut bahwa “Diperindah buat manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: perempuan-perempuan...” (QS. Ali “Imran (3): 14) tanpa menyatakan dan juga “diperindah buat perempuan lelaki-lelaki”, walaupun maksud ayat di atas demikian. Itu demi menjaga perasaan perempuan.
Memuat Komentar ...