Enam Pertanyaan Sayyidah Rabi'ah Al-Adawiyah ketika Dilamar Ulama Besar
Laduni.ID, Jakarta - Dalam Kitab Durratun Nashihin karya Syaikh Utsman bin Hasan terdapat satu kisah menarik tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh Sayyidah Rabi’ah Al-Adawiyah ketika dilamar oleh ulama besar, Syaikh Hasan Al-Bashri.
Alkisah, ketika suami Sayyidah Rabi’ah Al-Adawiyyah meninggal dunia, beberapa ulama mendatanginya untuk keperluan melamar sebagai pengganti suaminya.
Ketika itu, Syaikh Hasan Al-Bashri dan para sahabatnya, Malik Bin Dinar dan Tsabit Al-Banani, datang ke rumah Sayyidah Rabi’ah dan meminta izin untuk masuk menemuinya. Sayyidah Rabi’ah mengizinkan mereka untuk masuk rumahnya seraya memasang satir dan beliau duduk di balik satir.
Syaikh Hasan dan para sahabatnya berkata, “Sesungguhnya suamimu telah meninggal, sementara kamu harus memiliki suami.”
Mendengar hal itu, maka Sayyidah Rabi’ah berkata, “Benar, namun siapakah di antara kalian yang paling alim, sehingga aku bersedia menjadi istrinya?”
Mereka menjawab kompak, “Syaikh Hasan Al-Bashri”
“Baiklah kalau begitu, jika kamu bisa menjawab empat pertanyaanku, maka aku milikmu,” kata Sayyidah Rabi’ah kepada Syaikh Hasan.
Lalu Syaikh Hasan berkata, “Bertanyalah, jika Allah menolongku, maka akan aku jawab.”
Obrolah lalu berlanjut.
“Apa pendapatmu jika aku telah mati dan keluar dari dunia, apakah aku menetapi keimanan atau tidak?”
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Kunjungi Juga
- Pasarkan Produk Anda dengan Membuka Toko di Marketplace Laduni.ID
- Profil Pesantren Terlengkap
- Cari Info Sekolah Islam?
- Mau Berdonasi ke Lembaga Non Formal?
- Siap Berangkat Ziarah? Simak Kumpulan Info Lokasi Ziarah ini
- Mencari Profil Ulama Panutan Anda?
- Kumpulan Tuntunan Ibadah Terlengkap
- Simak Artikel Keagamaan dan Artikel Umum Lainnya
- Ingin Mempelajari Nahdlatul Ulama? Silakan
- Pahami Islam Nusantara
- Kisah-kisah Hikmah Terbaik
- Lebih Bersemangat dengan Membaca Artikel Motivasi
- Simak Konsultasi Psikologi dan Keluarga
- Simak Kabar Santri Goes to Papua
Memuat Komentar ...