Tidak Ada Istilah "Berlebihan" untuk Memuji Baginda Nabi SAW

 
Tidak Ada Istilah
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

LADUNI.ID, Jakarta - Pada suatu kuliah Subuh online Masjid Manarul Ilmi ITS kebetulan saya pernah menjelaskan Sahabat Hassan bin Tsabit yang membaca syair di Masjid Nabi. Sekalian saja saat itu saya terangkan tentang syair-syair dalam sastra Arab dan bahkan Nabi juga berkenan untuk membaca syair atau mendengarkan syair.

Lalu pada saat sesi tanya jawab ada seorang dosen bertanya tentang kebiasaan di kampung yang tampaknya mengadakan puji-pujian kepada Nabi Muhammad SAW dengan berlebihan, seperti pujian-pujian yang ada dalam kitab Barzanji, Burdah, Maulid Habsyi dan sebagainya, padahal dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Nabi sendiri pernah melarang memuji secara berlebihan.

Karena memang momen ini adalah mengaji kitab Shahih Bukhari, maka saya tampilkan riwayat di dalamnya tentang larangan memuji Nabi Muhammad SAW secara berlebihan itu, berikut bunyinya:

ﻋﻦ اﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ، ﺳﻤﻊ ﻋﻤﺮ ﺭﺿﻲ اﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ، ﻳﻘﻮﻝ ﻋﻠﻰ اﻟﻤﻨﺒﺮ: ﺳﻤﻌﺖ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻳﻘﻮﻝ: ﻻ ﺗﻄﺮﻭﻧﻲ، ﻛﻤﺎ ﺃﻃﺮﺕ اﻟﻨﺼﺎﺭﻯ اﺑﻦ ﻣﺮﻳﻢ، ﻓﺈﻧﻤﺎ ﺃﻧﺎ ﻋﺒﺪﻩ، ﻓﻘﻮﻟﻮا ﻋﺒﺪ اﻟﻠﻪ، ﻭﺭﺳﻮﻟﻪ

"Ibnu Abbas mendengar Umar berkhutbah di mimbar bahwa beliau mendengar Rasulullah SAW bersabda: 'Janganlah kalian memujiku seperti Nasrani memuji putra Maryam. Aku hanyalah hamba Allah. Katakan bahwa aku adalah seorang hamba Allah dan Rasul-Nya.'"

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN