Prinsip Ulama Salaf agar Tidak Menyia-nyiakan Waktu
Laduni.ID, Jakarta - Dalam kitab Qimatuz Zaman 'indal Ulama, Syaikh Abdul Fattah Abu Ghuddah menjelaskan banyak hal mengenai kebiasaan para ulama besar dalam menjaga waktunya agar tidak terlewatkan sia-sia. Kita akan tahu bagaimana respons para ulama salaf dalam menghindari menyia-nyiakan waktu dalam uraian kitab di atas.
Misalnya, kita akan mendapati sebuah keterangan bahwa Imam Al-Fudhail ibn 'Iyadh pernah berkata, "Saya mengetahui beberapa orang yang jarang dijumpai berbicara mulai dari hari Jumat sampai pada Jumat berikutnya."
Dikisahkan, suatu ketika ada beberapa orang datang kepada salah seorang salaf, ketika bertamu dan masuk rumah mereka berkata, "Maaf, Andai sekiranya kedatangan kami merepotkan bagimu."
Lalu ulama salaf itu pun menjawab, "Sungguh benar apa yang kalian katakan, tadinya saya sedang sibuk membaca, dan harus saya hentikan lantaran kedatangan kalian."
Jawaban jujur itu sebenarnya menggambarkan betapa waktu ulama salaf itu, tak pernah terbuang sia-sia. Mereka menggunakannya dengan senantiasa mendekatkan diri kepada Allah dan selalu menambah ilmu.
Ada lagi sebuah kisah, seorang 'abid (ahli ibadah) pernah datang ke rumah As-Sari As-Saqathi. Ketika masuk, di sana terdapat banyak orang yang sedang ngobrol. Melihat keadaan seperti itu, si ahli ibadah keluar lagi seraya berkata, "Rumahmu telah menjadi kandang bagi para pengangguran".
Memuat Komentar ...