Kisah Mbah Kiai Djazuli Ngaji di Tengah Padang Pasir
LADUNI.ID, Jakarta - Mendengar kata Blawong, pikiran kita akan berkelana mencoba mengilustrasikan Blawong itu apa. Blawong adalah burung perkutut mahal yang bunyinya sangat indah dan merdu, terdapat di istana Kerajaan Brawijaya. Alunan suaranya mengagumkan, semua akan terpana tatkala Blawong sedang berkicau, seolah burung itu punya karisma yang luar biasa.
Julukan Blawong oleh KH. Zainuddin Mojosari disematkan kepada KH. Ahmad Djazuli Utsman bin Sahal, Ploso Mojo Kediri. Sebab menurut Guru KH. Wahab Hasbullah ini, kelak Mas'ud (nama kecil KH. Ahmad Djazuli) akan menjadi ulama besar, yang selanjutnya mencetak generasi-generasi unggul.
Banyak kisah dan kesaksian keluarga, para kiai, santri tentang kecintaan beliau terhadap ngaji, bahkan salah satu prinsip hidup yang ditanamkan adalah "afdholut thuruq ilallah thariqatut ta'lim wat ta'allum" (sebaik-baik tariqah menuju Allah adalah belajar dan mengajar). Bahkan ketika beliau menunaikan rukun Islam kelima, yakni perjalanan menuju Baitullah.
Selama di kapal uap inilah beliau gunakan nderes, ngelalar nadzaman "uqudul juman", kitab Balaghoh (sastra) karya Syekh Jalaluddin Abdurrahman Assuyuthi. Bagi beliau, tekun atau sungguh-sungguh (mempeng) adalah kunci utama.
Memuat Komentar ...