Daftar Isi Profil KH. Zainal Abidin Blora
- Kelahiran
- Wafat
- Keluarga
- Mursyid Tarekat
- Mendirikan Pesantren
- Pondoknya Menjadi Markas
Kelahiran
KH. Zainal Abidin dilahirkan di Desa Banjarwaru Kecamatan Ngawen. Beliau merupakan putra bungsu Longko Pati, tokoh agama asal Nganguk Pati yang kemudian hijrah ke Blora.
Wafat
KH. Zainal Abidin wafat pada 1922. Jenazah beliau dikebumikan di lingkungan pesantren Talokwohmojo. Sepeninggal almarhum, kepengasuhan pesantren dilanjutkan oleh KH. A Hasan dari tahun 1922 hingga 1942.
Sepeninggal Kiai Hasan tahun 1942, estafeta kepemimpinan pesantren dilanjutkan oleh KH Ismail. Sebelum mengurus pesantren, kiai yang merupakan murid kinasih KH. Kholil Kasingan Rembang ini sempat berguru kepada Syekh Hasyim Asyari di Tebuireng.
Semasa kepemimpinan KH. Ismail (1942-1956), pesantren Mambaul Huda mengalami perkembangan cukup pesat. Santri dari luar daerah mulai berdatangan.
Sepeninggal KH. Ismail, pengasuh pesantren dilanjutkan oleh KH. Nachrowi. Sejak saat itu, pengasuh santri syariat dan santri tarekat mulai dipisahkan. KH. Nachrowi mengasuh santri tarekat, sedangkan santri syariat dipercayakan pada KH. Abbas bin Zainal Abidin.
Memuat Komentar ...