Biografi Ajengan KH. Saefuddin Zuhri Haurkuning

 
Biografi Ajengan KH. Saefuddin Zuhri Haurkuning

Daftar Isi Profil Ajengan KH. Saefuddin Zuhri Haurkuning

  1. Kelahiran
  2. Wasiat
  3. Keluarga
  4. Pendidikan
  5. Mendirikan Pesantren
  6. Peranan di Nahdlatul Ulama (NU)

Kelahiran

Ajengan KH. Saefuddin Zuhri dilahirkan di Tasikmalaya.

Wasiat

Menurut salah seorang putranya, KH. Busyrol Karim, Ajengan KH. Saefuddin Zuhri mewasiatkan enam hal kepada anak cucu dan santri-santrinya. Wasiat itu disampaikannya saat pertemuan alumni pondok pesantren setahun sebelum ia meninggal

Pertama, wajib mempertahankan aqidah, syariah, akhlak Ahlussunah wal Jama'ah.

Kedua, wajib shalat berjamaah awal waktu di masjid.

Ketiga, ulah eureun ngaji (jangan berhenti mengaji, red).

Keempat, anak, incu (cucu) wajib dipasantrenkeun (menjalani pendidikan pondok pesantren) 

Kelima kudu jadi NU (harus menjadi NU). 

Keenam, hate ulah nyantel kana dunya, sing nyantel ka akherat (hati jangan tertaut pada urusan duniawi, tapi kepada urusan akhirat, red). 

Dalam catatan seorang santrinya, Husni Mubarok, di akhir hayatnya, Ajengan Saefuddin Zuhri juga menyampaikan pesan tentang pentingnya shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Ia menyampaikan hal itu kepada para santri dan masyarakat sekitar yang turut mengaji ketika membahas kitab Nashoihud Diniyyah, Jumat 30 Agustus 2013.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN

 

Lokasi Terkait Beliau

    Belum ada lokasi untuk sekarang

List Lokasi Lainnya