Hadis-hadis Palsu Seputar Rajab
LADUNI.ID, Jakarta - Memasuki bulan Rajab (salah satu bulan dalam kalender Hijriyah), banyak pesan berantai yang dikirim melalui media sosial, chatting dan sejenisnya. Pesan-pesan tersebut kadang tidak memperhatikan kesahihan apakah ia berasal dari hadis palsu atau tidak.
“Pesan berantai tentang puasa Rajab dengan iming-iming pahala yang begitu besar selalu saja berulang setiap tahun. Sudah maklum dalam kitab Musthalah Hadis bahwa di antara tanda hadis palsu adalah menjanjikan pahala yang besar dari sebuah amalan yang tidak besar,” tulis Ustadz Ma’ruf Khozin di akun facebook pribadinya, Sabtu (13/2/2021).
Direktur Aswaja NU Center Jawa Timur ini menyampaikan, logisnya puasa Ramadhan yang wajib saja hampir tidak ditemukan riwayat pahala sampai 700 tahun, tiba-tiba ada amalan Sunnah yang lebih besar dari pada amalan wajib.
“Memang ini tidak berlaku mutlak, kadang ada. Tetapi orang yang berhak menilai derajat sebuah hadis apakah palsu atau tidak adalah ulama ahli hadis yang sudah bergelar Al-Hafidz, seperti dijelaskan oleh Al-Hafidz As-Suyuthi dalam Alfiyah-nya:
ﻭﺧﺬﻩ ﺣﻴﺚ ﺣﺎﻓﻆ ﻋﻠﻴﻪ ﻧﺺ • ﻭﻣﻦ ﻣﺼﻨﻒ ﺑﺠﻤﻌﻪ ﻳﺨﺺ
Memuat Komentar ...