Semua karena Framing
LADUNI.ID, Jakarta - Hal-hal yang biasa jika di-framing sedemikian rupa akan menjadi hal yang luar biasa. Orang yang biasa-biasa saja awalnya, jika di-framing sedemikian rupa akan disangka orang yang luar biasa.
Contohnya saya, jika diri ini saya framing sedemikian rupa. Foto pakai surban biar disangka ulama, status penuh mutiara hikmah biar disangka ahli hikmah, berkalungkan tasbih biar disangka ahli dzikir dan lain lain.
Jika hal tersebut dilakukan terus-menerus, maka lama kelamaan framing tersebut menjadi identitas yang baru bahwa saya seorang ulama, ahli hikmah dan ahli dzikir, padahal aslinya tidak sama sekali. Mereka semua tertipu framing yang saya buat, hehe.
Begitu pula ada penyakit yang sebenarnya biasa-biasa saja. Tapi di-framing sedemikian rupa, hingga seolah-olah tak ada yang seperti penyakit tersebut. Selalu dibicarakan, selalu dibahas dan selalu dinomorsatukan. Yang semula biasa saja akan menjadi luarbiasa. Semua karena framing.
Ada juga penyakit yang sebenarnya paling berbahaya dan kronis, tapi di-framing biasa-biasa saja, ya hasilnya biasa saja. Dibicarakan sambil lalu, merasa tidak perlu dibicarakan dan tentu saja tidak ada keuntungan membicarakannya.
Memuat Komentar ...