Belajar Menyukuri Pekerjaan dari Seorang Ibu Telemarketing

 
Belajar Menyukuri Pekerjaan dari Seorang Ibu Telemarketing

LADUNI.ID, Jakarta - Hari Jumat (19/02/2021), sekitar jam 10 malam, saya mendapat telpon, ternyata telemarketing! Pertama kali saya dapat telpon telemarketing saat mau tidur. Dia perkenalkan diri dengan sopan, minta waktu untuk jelaskan produknya.

Saya minta dia sebelum menjelaskan produknya, untuk jawab pertanyaan saya terlebih dahulu: kenapa kok malam-malam telponnya?

Dijawab, kalau pagi orang terburu-buru kerja, siang orang sedang meeting, sore hari kebanyakan tidak diangkat karena on the way home, jadi malam hari itu best time. Ternyata dia start dari jam 7 pagi.

Kenapa kerja keras begini?

“Tidak ada pilihan, saya harus bisa memberi nafkah ke suami, 3 anak, mertua dan orang tua. Suami tidak bekerja sejak Februari 2020. Saya hidup di Jakarta, di sini hidup keras, harus mengandalkan diri sendiri.”

“Tapi saya tidak minta dikasihani, saya minta bapak dengar penjelasan tentang produk saya 5 menit maksimum”.

Nada suara yang tegas, namun persuasive. Saya impressed dengan dia. Instead of “minta dikasihani”, dia tetap fokus jualan. Etos kerjanya jempol.

Akhir pembicaraan, saya cuman info: Simpan nomor saya, Whatsapp saya jika sudah bosen jadi telemarketing.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN