Kesaksian Naskah Bali: Penduduk Majapahit Bergabung ke Demak dan Masuk Islam

 
Kesaksian Naskah Bali: Penduduk Majapahit Bergabung ke Demak dan Masuk Islam

LADUNI.ID, Jakarta - Naskah lontar beraksara Bali ini berjudul Raden Patah koleksi Perpustakaan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, lempir 11a-b, yang menyatakan bahwa ketika terjadi geger dan huru-hara di Wilwatikta/Trowulan, orang-orang Majapahit sebagian mengungsi dan berlindung ke Demak, tepatnya ke "Krajan Islam", ikut Raden Patah, putra Brawijaya; sebagian lagi lari ke Blambangan, termasuk putra Raja Brawijaya lainnya, Lembu Peteng, hingga ke Bali bersama rombongan:

Mangda [maka, terus] ngranjing [manjing] kawawengkon Demak, salanjurhipun ngranjing kawawengko Karajan Islam. Punika maka sami Pulo Jawa neda dok [w]awengka antuk Raden Patah, siwosan ring Blambangan, sinalih tunggil putrana Prabu Wilwatiktha sane...”.

Disebutkan juga, cerita Raden Husain (Kusen), adik Raden Patah, Panglima Majapahit atau Adipati Terung Pecat Tanda, yang bergabung ke Demak bersama bala pasukan Majapahit. Segenap penduduk desa-desa wilayah Majapahit, masuk Islam semua, usai gugurnya Raja Brawijaya dalam “pralaya” (geger) Wilwatiktha (Trowuan, Majapahit).

l. 11a
Wus punika raris [lalu] krajahan Wilwatikta pralaya

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN