Tahun 1597 M: Misteri 26.000 Lebih Manuskrip Kuno Nusantara di Perpustakaan Universitas Leiden
Laduni.ID, Jakarta - Nenek moyang kita sebelum ditemukannya mesin ketik, komputer, dan internet seperti sekarang, demen mendokumentasikan peristiwa, ilmu, dan falsafah hidup mereka dalam bentuk naskah yang kita sebut sebagai manuskrip. Manuskrip-manuskrip ini biasanya ditulis dalam aksara kuno sesuai asal wilayah masing-masing. Ada yang ditulis menggunakan huruf Jawa Hanacaraka, menggunakan aksara Batak, aksara Sunda, dan masih banyak lagi.
Ketika agama Islam mulai memasuki Nusantara, manuskrip juga banyak yang ditulis menggunakan huruf Arab. Yang ditulis juga sama, seputar sejarah, ilmu leluhur, dan falsafah hidup mereka.
Namun sayangnya manuskrip-manuskrip kuno tersebut tak semuanya bisa disimpan oleh pemerintah yang sekarang dan bebas kita akses untuk dipelajari. Ke manakah manuskrip-manuskrip kuno tersebut menghilang?
Sebenarnya tidak hilang. Lebih tepatnya tercecer di banyak negara. Ada yang tercecer di Malaysia, ada yang tercecer di Inggris, dan paling banyak ada di Belanda. Di Belanda sendiri, ada sebuah Universitas yang memiliki perpustakaan cukup besar yang menampung manuskrip kuno Nusantara dengan lengkap. Eh, bisa dikatakan lengkap tidak yah? Anggap saja lengkap lah ya, karena di sana tersimpan 26.000 lebih manuskrip kuno Nusantara.
Memuat Komentar ...