Profil
Pada Agustus 1956, KH. Akrom Chasani bersama sembilan ulama dari berbagai daerah di Indonesia ikut rombongan Menteri Agama Indonesia yaitu KH. Muhammad Ilyas berkunjung ke Rusia untuk memenuhi undangan mufti (pemberian fatwa untuk memutuskan masalah yang berhubungan dengan hukum islam) di Asia Tengah wilayah Rusia. Selain itu juga untuk berziarah di tempat tempat bersejarah di Rusia dan melihat perkembangan muslim disana. Saat berkunjung di Rusia, hatinya miris ketika melihat realitas muslim disana yang selalu dikawal oleh Tentara Merah Uni Soviet. Masjid-masjid dijaga ketat oleh Tentara Merah.
Hanya orang yang sudah tua dan lanjut usia yang diperbolehkan masuk ke masjid, sedangkan kalangan remaja tidak diperbolehkan masuk masjid. Melihat realitas itulah, ketika ia kembali dari rusia, terbetik ide dan gagasan besar untuk mendirikan pondok pesantren sebagai wadah pendidikan dari tingkat dasar hingga tinggi. Tujuannya untuk menyelamatkan generasi muda Islam Indonesia, khususnya di Pekalongan dan sekitarnya untuk membentengi generasi muda dari kemaksiatan.
Ide tersebut direspon baik oleh Muhammad Ilyas maupun KH. Syafi’i yang kemudian ide itu disampaikan dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Pembatikan Buaran pada tahun 1964 dan seluruh anggota secara aklamasi menyatakan setuju mewakafkan tanah tanah milik Koperasi Pembatikan Buaran untuk pendirian Pondok Pesantren tersebut. Rencana pembangunan pondok pesantren itu pun sampai ke Bupati Pekalongan dan Bupati Pekalongan menyumbang dana untuk pembangunan pondok pesantren itu.
Memuat Komentar ...