Pesantren Gedongsari Nganjuk
- by CoAdmin11-Budi
- 17.826 Views
- Kamis, 25 Maret 2021
Nama Fasilitas | Jumlah | Nama Fasilitas | Jumlah |
---|---|---|---|
MI/SD | 1 | MTS/SMP | 0 |
MA/SMA | 0 | Maly/Univ. | 0 |
Tahfidz | 1 | Laboratorium | 0 |
Poli Kesehatan | 1 | Koperasi | 1 |
PROFIL
Pondok pesantren Gedongsari didirikan pada kisaran tahun 1901 oleh Mbah Kiai Imam Mustajab. Seorang ulama’ linuwih yang berasal dari desa Padangan, Bojonegoro. Mbah Mustajab menghabiskan masa mudanya dengan nyantri di Pondok Pesantren Langitan, di bawah asuhan KH. Muhammad Soleh selama kurang lebih 20 tahun. Sehari-hari Mbah Mustajab menghabiskan waktunya dengan nderek (khidmah) kepada Mbah Kiai Soleh. Dan tugas beliau adalah memberi makan ternak (angon wedus), mengisi bak mandi Kiai, mencari ikan di bengawan. Pada intinya, prinsip belajar beliau adalah khidmah: taat, patuh pada apapun yang diperintahkan oleh Kiai.
Pondok Gedong awalnya hanya berupa angkring (gubuk) yang didirikan di Gedong, Tegalan Prambon, Nganjuk, salah satu kawasan abangan yang tidak sembarang orang bisa membabat tanah itu.
Angkring yang didirikan Mbah Mustajab hanya beberapa meter saja, dibagi dua, menjadi tempat tinggal Mbah Mustajab dan keluarga, dan tempat untuk mengaji para santri yang pada waktu itu baru 30 orang, di antaranya adalah KH. Abdu Jalili dan KH. Abdul Jalal Ngawi.
Semakin lama, karena jumlah santri semakin banyak, maka para santri pun mendirikan angkringan-angkringan baru sebagai tempat tinggal. Namun yang unik, Mbah Mustajab tidak mau memiliki santri lebih dari 130, dan entah, sampai sekarang batas angka itu tidak pernah kurang ataupun lebih, selalu jumlah santri yang keluar dan masuk akan menggenapi bilangan 130, meski sekarang banyak santri
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Relasi Pesantren Lainnya
-
Belum ada pesantren yang berelasi dengan pesantren ini.
Memuat Komentar ...