Peradaban Berkembang Cepat, Sarjana Indonesia Bisa Apa?

 
Peradaban Berkembang Cepat, Sarjana Indonesia Bisa Apa?
Sumber Gambar: Dok. viva.co.id

LADUNI.ID, Jakarta - Falsafah 'siri' tidak berdiri sendiri, ada 'pesse' yakni turut merasakan proses pergerakan berdayung bersama melintasi benua dan samudra. Indahnya bunyi pepatah: pauno siri’, ma’palete pesse’ ri pa’masareng esse’. Atau, “kehormatan bisa menyebabkan kematianmu, dan rasa iba bisa membawamu ke alam baka”. Antara siri’ dan pesse’ prinsip 'mental' keseimbangan membongkar lingkaran oligarchis, patrimonial dan primordial dengan slogan kemerdekaan (liberty) dan keadilan (justice) yang telah dipolitisir untuk keserakahan. Dua hal ini sebagai bekal yang diwariskan kepada cucu-cicit saat ini dari leluhur terdahulu melanjutkan agenda corat-menyoret, gali-menggali peradaban dan kearifan akal dan hati.

Bukankah selaras dengan apa tujuan manusia dari kitab Hukum Hammurabi Babilon 1700 SM yang sebagian isinya senada dengan Al-Quran yang hadir 600an M., lalu pembiasan sejarah pemikir Barat mengatakan itu adalah zaman kegelapan 'Black Century, sejatinya adalah keemasan intelektual Islam 'The Golden Age Of Islam' yang disembunyikan sejak kehadiran Baginda Rasulullah. Percayakah bahwa selama 10 Abad lebih lamanya terjadi kekacauan sistem dan kemunduran ilmu pengetahuan, tiba-tiba melompati spektrum beralibi renaisance, deklarasi Kemanusian oleh PBB dan konsep ideal tentang bernegara dan manusia menurut mereka.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN