Pesantren Riyadul Aliyah Cisempur, Caringin Bogor
- by CoAdmin11-Budi
- 23.750 Views
- Minggu, 22 Oktober 2023
Nama Fasilitas | Jumlah | Nama Fasilitas | Jumlah |
---|---|---|---|
MI/SD | 1 | MTS/SMP | 1 |
MA/SMA | 1 | Maly/Univ. | 0 |
Tahfidz | 1 | Laboratorium | 3 |
Poli Kesehatan | 1 | Koperasi | 1 |
PROFIL
Pesantren Riyadul Aliyah Cisempur, Caringin, Bogor didirikan oleh KH. Shiddiq pada tahun 1918. Pendirian pesantren didasari oleh latar belakang sosial masyarakat Cisempur yang pada masa itu jarang sekali yang memahami kitab-kitab kuning dan bahasa Arab yang merupakan bahasa penting dalam memahami ajaran Islam. Selain merupakan bentuk tanggung jawabnya sebagai tokoh agama untuk memberikan pengajaran kepada umatnya, situasi tersebut juga mendorong Kiai Shiddiq untuk mendirikan sebuah pesantren di tengah masyarakat Cisempur.
Pada tahun 1936 kepemimpinan Pesantren Riyadul Aliyah beralih puteranya KH. Royani Shiddiq. Beliau memimpin Pondok Pesantren Riyadul Aliyah selama 32 tahun, yaitu sejak tahun 1936–1968. Di era kepemimpinannya, pesantren mengalami perkembangan cukup pesat serta sarananya pun ditingkatkan. Demikian pula halnya dengan sistem pendidikannya yang mengalami pembaharuan. Pada masa kepemimpinan ayahnya, masjid selain difungsikan untuk kegiatan ibadah salat, juga untuk kegiatan pengajaran para santri. Namun di era kepemimpinan Mama Royani, masjid difungsikan kembali hanya sebagai tempat ibadah salat. Sedangkan untuk kegiatan pengajaran dilakukan di tempat terpisah yang telah dibangun oleh Mama Royani.
Jumlah santri pada masa itu berkembang dengan pesat, mencapai sekitar 200–400 lebih yang terdiri dari santri laki-laki dan perempuan. Pada periode ini santri tinggal di asrama. Di era kepemimpinannya, Mama Royani telah melahirkan banyak alumni yang tersebar di berbagai daerah seperti Bogor, Sukabumi, hingga Banten. Sebagian besar alumni melanjutkan kiprah dan perjuangannya dalam kegiatan syiar melalui pengajaran ilmu keagamaan. Pada tahun 1950an KH. Royani Shiddiq wafat dan dimakamkan di Mekkah saat beliau menunaikan ibadah haji. Estafet kepemimpinan dari puteranya KH. Muhtar yang penuh perjuangan panjang waktu berusia 9 tahun mengikuti jejak ayahnya menuntut ilmu di berbagai pesantren.
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Relasi Pesantren Lainnya
-
Belum ada pesantren yang berelasi dengan pesantren ini.
Memuat Komentar ...